Pokja LSM Mojokerto Besuk Senin Ketemu DANDIM Sampaikan GTTI

Pokja LSM Mojokerto Besuk Senin Ketemu DANDIM Sampaikan GTTI

Mojokerto-majapahitpos.com- Kontributor media Mojopahit Pos atas saran Dirutnya Drs.Kartiwi berkunjung ke kediaman Sdr. Suliyono, S.Pd di dusun Glatik Desa Watesnegoro ttepat di depan Balai Desa pada hari Sabtu (1/11) jam 17.00 Wib.

Pokja bentukan resmi LSM Mojokerto pada musyawarah LSM Mojokerto di Tahun 2023 bertempat di Vanda Hotel Trawas Mojokerto bekerja mengaktualisasi, melaksanakan dan mengeksekusi hasil-hasil musyawarah yang merupakan kesimpulan dari berbagai aspirasi dari para Ketua LSM Mojokerto yang satu diantaranya adalah Kesepakatan Tutup Tambang Ilegal Mojokertoh bebas dari tambang illegal.

Alhhamdulillah saat itu terpilihlah sosok-sosok muda para ketua LSM yang kritis, bugar, cerdas, berani, kapabel dan kredibel yaitu Suliyono (GPK-lh) sebagai Ketua, Jumain (Wani) Wakil Ketua, Sanad (Ngoro Bangkit) sebagai Sekretaris, Muji Boyni (Semar) Angggota dan Sumarti ( PSPLM ) Anggota.

Setelah ditanya Bagaimana Progres Program GTTI LSM Mojokerto ? Suliyono berkata : “ Besuk Senin Pokja bersama beberapa ketua LSM Peduli Lingkungan akan bertandang anjangsana bertemu dengan DANDIM 082 Mojoketo. Tentu saja untuk bersilaturahim, beramah tamah dalam koridor menyampaikan program menumental GTTI (Gerakan Tutup Tambang Ilegal) LSM Mojokerto.”

“ Kami yakin DANDIM 082 Mojokerto pastinya akan mendukung gerakan kami GTTI. Karena benar-benar positif, signifikan bagi rakyat Mojokerto dan lagi merupakan amanat Presiden Prabowo Subianto tegas berani Tutup semua tambang illegal tak peduli siapapun beckingannya. Itu kan perintah Presiden, jadi sudah seharusnya dan semestinya pimpinan dibawah harus mendukung, bergerak selaras dan berkegiatan tegak lurus ke atas, “ sambung Suliyono.

“ Hal ini menjalankan pendapat yang muncul dalam rapat Pokja di Bakesbangpol beberapa waktu yang lalu. Gerakan GTTI ini gerakan strategis, monumental dapat dibilang besar. Jadi harus berkoordinasi dengan pos-pos kekuatan yang ada. Katatanya ada 5. Yang punya bedil ( TNI-Polri), Yang punya kekuasaan Bupati, yang punya massa dan pengarus Romo Kyai Asep, Yang punya uang dunia usaha dan yang punya darah biru turunan Penguasa. Makanya besuk setelah berkunjung ke DANDIM lanjut ke DANDENPOM Mojokerto. Setelah itu hari berikutnya ke KAPOLRES Kab/Ko, Salah seorang Pengusaha dan Romo Prof.Dr.KH.Asep Saifudin Chalim, M.Ag., “ pungkas Suliyono. (mm).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *